top of page

Friends and Family

Public·56 members

Identifikasi Anion Kation Pdf Free ((HOT))


1 REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion. 2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut. II. DASAR TEORI Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponenkomponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif, sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisis kualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yang satu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen). Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basah digunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Cara kering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro, semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksi terjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basah adalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas. Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya. Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan metode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kationkation ke dalam 5 golongan.




Identifikasi Anion Kation Pdf Free



6 IV. PROSEDUR KERJA Reaksi identifikasi kation 1. Merkuro (Hg 2 2+ ) Larutan Hg 2 (NO 3 ) 2 + Na 2 CO 3 (aq) endapan putih Hg 2 CO 3 endapan abuabu HgO & Hg 2. Timbal (Pb 2+ ) + NaOH (aq) endapan hitam Hg 2 (OH) 2 Larutan Pb(NO 3 ) 2 + HCl (aq) endapan putih PbCl 2 larut di air panas sukar larut di air dingin + KI (aq) endapan kuning PbI 2 dipanaskan dan diamati 3. Merkuri (Hg 2+ ) Larutan HgCl 2 4. Kupri (Cu2+) + Na 2 S (aq) + NaOH (aq) mula-mula terbentuk end. putih, kuning, coklat dan akhirnya hitam endapan kuning Hg(OH) 2 Larutan CuSO 4 + KOH (aq) endapan biru Cu(OH) 2 dipanaskan endapan hitam CuO 5. Kadmium (Cd2+) + KI (aq) endapan hitam CuI 2 + (NH 4 ) 2 CO 3 (aq) endapan putih basa karbonat dipanaskan endapan maksimal Larutan CdI 2 6. Stanno (Sn2+) + NaOH (aq) end. putih Cd(OH) 2 dipanaskan end. coklat CdO Larutan SnCl 2 + KOH (aq) + NH 3 (aq) & Na 2 CO 3 end. putih Sn(OH) 2 yang larut dalam KOH berlebih end. putih Sn(OH) 2 yang tidak larut dalam keadaan berlebih


8 13. Barium (Ba2+) + K 2 CrO 4 (aq) end. kuning BaCrO 4 Larutan BaCl 2 + H 2 SO 4 encer end. putih BaSO Magnesium (Mg2+) + NaOH (aq) end. putih Mg(OH) 2 Larutan MgCl 2 + (NH 4 ) 2 CO 3 (aq) end. putih dari garam basa Reaksi identifikasi anionm 1. Klorida (Cl-) + AgNO 3 (aq) Larutan NaCl end. putih AgCl 2 + NH 3 + HNO 3 larut tak larut 2. Bromida (Br-) + Hg 2 (NO 3 ) 2 (aq) end. putih Hg 2 Cl 2 Larutan NaBr + H 2 SO 4 pekat larutan berwarna coklat; terbentuk HBr dan Br 2 dipanaskan uap kuning 3. Yodida (I-) Larutan KI + H 2 SO 4 pekat terbentuk I 2 + AgNO 3 (aq) end. kuning AgI 2 4. Ferrosianida (Fe(CN)6)4- Larutan K 4 Fe(CN) 6 + PbCl 2 (aq) end. putih yang tidak larut dalam HNO 3 encer 5. Ferrisianida (Fe(CN)6)3- Larutan K 3 Fe(CN) 6 + AgNO 3 (aq) endapan + NH 3 + HNO 3 larut tak larut


16 12. Kalsium (Ca 2+ ) Jika ion Ca 2+ direaksikan dengan larutan (NH 4 ) 2 CO 3, akan terbentuk endapan CaCO 3 yang jika dipanasi akan menjadi kristalin. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Setelah dipanaskan tidak terbentuk kristal. Ini mungkin dikarenakan pemanasan yang dilakukan kurang. Reaksi yang terjadi : Ca 2+ + SO 3 CaCO 3 ( ) Jika ion Ca 2+ direaksikan dengan larutan (NH 4 ) 2 C 2 O 4, dalam larutan yang dibuat alkalis akan terbentuk endapan CaC 2 O 4. Dari hasil percobaan didapati larutan tetap jernih dan tidak ada endapan yang terbentuk. Ini mungkin dikarenakan kesalahan pengamatan atau zat yang digunakan sudah tidak valid lagi. Reaksi yang mungkin terjadi : Ca 2+ + C 2 O 4 CaC 2 O 4 ( ) 13. Barium (Ba 2+ ) Jika ion Ba 2+ direaksikan dengan larutan K 2 CrO 4, akan terbentuk endapan kuning BaCrO 4. Dari hasil percobaan didapati endapan kuning. Reaksi yang terjadi adalah : Ba 2+ + CrO 4 BaCrO 4 ( ) Jika ion Ba 2+ direaksikan dengan larutan H 2 SO 4 encer, akan terbentuk endapan putih BaSO 4. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Ba 2+ + SO 4 BaSO 4 ( ) 14. Magnesium (Mg 2+ ) Jika ion Mg 2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih Mg(OH) 2. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah : Mg OH - Mg(OH) 2 ( ) Jika ion Mg 2+ direaksikan dengan larutan (NH 4 ) 2 CO 3, akan terbentuk endapan putih dari garam basa. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat diamati. Hal ini mungkin dikarenakan terjadi kesetimbangan sehingga tidak terbentuk endapan. Reaksi yang mungkin terjadi : 5Mg CO H 2 O 4 MgCO 3.Mg(OH) 2.5H 2 O ( ) + 2 HCO 3 Karena adanya garam-garam amonium, tidak terjadi pengendapan karena terbentuk kesetimbangan. Reaksi kesetimbangannya : + - NH 4 + CO 3 NH 3 + HCO 3 Reaksi identifikasi anion 1. Klorida (Cl - )


20 Jika ion C 2 O 4 direaksikan dengan larutan BaCl 2, akan terbentuk endapan putih BaC 2 O 4 yang larut dalam asam asetat. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah : C 2 O 4 + Ba 2+ BaC 2 O 4 ( ) Fosfat (PO 4 ) 3- Jika ion PO 4 direaksikan dengan larutan KO 3, akan terbentuk endapan putih. Dari hasil percobaan didapati warna larutan menjadi keruh walau tidak terbentuk endapan. Ini mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya sedikit melebihi Ksp. Reaksi yang terjadi : 3- PO 4 + 2K + K 2 PO 4 ( ) 3- Jika ion PO 4 direaksikan dengan larutan FeCl 3, akan terbentuk endapan putih-kuning FePO 4. Dari hasil percobaan didapati warna larutan menjadi kuning walau tidak terbentuk endapan. Ini mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya sedikit melebihi Ksp. Reaksi yang terjadi : 3- PO 4 + Fe 3+ FePO 4 ( ) 13. Tiosulfat (S 2 O 3 ) Jika ion S 2 O 3 direaksikan dengan larutan H 2 SO 4 encer, akan terbentuk gas yang berbau rangsang dan endapan sulfur. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya : S 2 O 3 + 2H + S ( ) + SO 2 ( ) + H 2 O Jika ion S 2 O 3 direaksikan dengan larutan AgNO 3, akan terbentuk endapan putih yang berubah menjadi kuning-coklat dan akhirnya hitam. Dari hasil percobaan didapati endapan putih yang berubah menjadi kuning dan akhirnya coklat-hitam. Reaksinya : S 2 O 3 + 2Ag + Ag 2 S 2 O 3 ( ) (putih) Ag + + 2S 2 O 3 [Ag 2 (S 2 O 3 ) 2 ] ( ) (kuning-coklat) Ag 2 S 2 O 3 ( ) + H 2 O Ag 2 S ( ) + 2H + + SO 4 (hitam) 14. Sulfat (SO 4 ) Jika ion SO 4 direaksikan dengan larutan BaCl 2, akan terbentuk endapan putih BaSO 4. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya : SO 4 + Ba 2+ BaSO 4 ( ) VI. KESIMPULAN 1. Analisis kualitatif terhadap kation dan anion dalam percobaan ini dilakukan dengan cara basah (dalam bentuk larutannya).


Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan kation serta mengidentifikasi jenis


Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion


LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion


BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II I. TUJUAN a. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan II zat anorganik. b. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan


REAKSI TERHADAP KATION A. TUJUAN PERCOBAAN a. Dapat mengidentifikasi warna / kompleks kation analit golongan I, II, III, IV, V secara spesifik, b. Dapat mengidentifikasi kelarutan / kompleks kation analit


1 LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION 7:53 PM Kimia No comments 1.1 Latar Belakang Di dalam reaksi pengendapan banyak diterapkan analisis kuantitatif. Pada analisis tersebut, kation mula-mula dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Kation yang larut terbentuk endapan serupa dengan kelarutan yang cukup berlainan dapat dipisahkan dengan pengendapan selektif yang dilakukan dengan pemilihan seksama dari konsentrasi anion yang diperlukan. Analisis kuantitatif adalah suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya unusr kation atau anion dalam suatu larutan. Contoh kation yaitu ion Al3+, H+, K+, sedangkan contoh anion yaitu SO4-2, NH4-, Cl-. Identifikasi kation dan anion dilakukan agar kita dapat mengetahui jenis-jenis kation dan anion yang menyusun suatu serta mengamati apakah terjadi endapan atau tidak. 1.2 Tujuan Melakukan identifikasi anion dan kation dalam suatu larutan dengan melihat pengamatan pada yang terbentuk, apakah terjadi atau tidak.


2 DASAR TEORI Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponenkomponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisiskualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campurancampuranzat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yangsatu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan.biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi(reagen). Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi keringdan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basahdigunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Carakering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro,semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksiterjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basahadalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakanmetode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5 golongan. Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan ini adalah sebagai berikut : 350c69d7ab


  • About

    Welcome to the group! You can connect with other members, ge...

    bottom of page